Rabu, 26 Januari 2011

TEKNIS BUDIDAYA KACANG PANJANG

SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

PEMBIBITAN
- Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
- Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM
- Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.

TEKNIK PENANAMAN
- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

PENYULAMAN
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.

PEMANGKASAN / PEREMPELAN
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

PEMUPUKAN
Dosis pupuk makro sebagai berikut:

Waktu

Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg) SP-36 (kg) KCl (kg)
Dasar
50

75

25
Umur 45 hari
50

25

75
TOTAL
100

100

100

Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).

PENGAIRAN
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.

b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR

c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA

d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

e. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA

f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

PANEN DAN PASCA PENEN
- Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
- Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.

BUDIDAYA KACANG PANJANG

Budidaya Kacang Panjang
( Vigna spp.)



I. UMUM

1.1. Sejarah

Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia.

1.2. Sentra Penanaman
Sentra penanaman kacang panjang didominasi oleh Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.

1.3. Jenis Tanaman

Klasifikasi botani tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
a) Divisi : Spermathophyta
b) Sub Divisi : Angiospermae
c) Class : Dycotyledoneae
d) Ordo : Leguminales
e) Famili : Papiolinaceae
f) Genus : Vigna
g) Spesies : Vigna spp.

Tanaman ini membentuk bintil akar yang memfiksasi nitrogen, sehingga pemupukan N untuk tanaman ini dapat dikurangi.

Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:

1. Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenal sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul KP1 dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super Subang , Usus hijau Subang dll.
2. Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V. unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah KT1, KT2, KT3.
3. Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao. Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.

1.4. Manfaat Tanaman
Buah yang berbentuk polong adalah sumber protein, energi dan mineral yang berguna untuk memenuhi gizi.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

a) Suhu idealnya antara 20-30 derajat C.
b) Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh).
c) Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

2.2. Media Tanam

a) Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
b) Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

2.3. Ketinggian Tempat

Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi ± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman di dataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat produksi maupun produktivitasnya lebih rendah bila dibanding dengan dataran rendah. Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIK BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

3.1.1. Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.

3.1.2. Penyiapan Bibit
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.

3.2. Pengolahan Media Tanam

3.2.1. Pembentukan Bedengan

Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.

3.2.2. Pengapuran

Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

3.2.3. Pemupukan
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang/pupuk organik Super TW Plus, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.

3.3.2. Cara Penanaman
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

3.4. Pemeliharaan Tanaman

3.4.1. Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.

3.4.3. Pemangkasan/Perempalan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

3.4.4. Pemupukan

1. Pupuk Dasar
1. Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
2. Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
3. Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.

Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.
2. Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.

3.4.5. Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.


3.5. Hama dan Penyakit

3.5.1. Hama

1. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75 SP 1 cc/liter.
2. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida Furadan 3G dan Carbofuran 80 kg/ha.
3. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida Suoracide 0,1-0,2%.
4. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
5. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida yang efektif seperti Sevin pada kosentrasi 0,1%-0,2%.

3.5.2. Penyakit

1. Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
2. Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
3. Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
4. Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati.

3.6. Panen

3.6.1. Ciri dan Umur Panen

Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda dan polong tua atau biji-bijinya.

1. Panen polong muda
Dilakukan pada jenis kacang panjang lanjaran (tipe merambat) dan kacang busitao (tipe tegak). Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
2. Panen polong tua
Dilakukan pada jenis kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak dan kacang uci dan busitao. Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalah polong-polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarna hijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari.

3.6.2 Cara Panen

Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.

3.6.3. Perkiraan Produksi
Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar antara 2,0-5,0 ton biji kering.

3.7. Pascapanen

3.7.1. Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.

3.7.2. Penyortiran

Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.

3.7.3. Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.


3.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan

Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji.

Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut:
a) Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).
b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.

IV. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

4.1. Analisis Usaha Budidaya

Biaya produksi 1 ha kacang panjang adalah Rp. 5.336.500. Dengan hasil panen 8.000 kg dan harga jual Rp. 1.000, maka keuntungan dari satu musim tanam adalah Rp. 2.663.500. Berikut ini dicantumkan perkiraan analisis budidaya kacang panjang tipe menjalar seluas 1 ha selama 1 musim tanam (4 bulan) di daerah Bandung, Jawa Barat tahun 1999.






1. Biaya produksi
1. Sewa lahan 1 hektar (4 bulan)
2. Benih: 10 kg
3. Pupuk
- Pupuk kandang: 10 ton @ Rp. 150.000,-
- Urea: 300 kg @ Rp. 1.100,-
- SP-36: 100 kg @ Rp. 1.900,-
- KCl: 100 kg @ Rp. 1.650,-
4. Pestisida
5. Penanaman dan pemeliharaan
- Pemupukan dan penanaman: 5 HKP + 10 HKW
- Turus: 10.000 batang @ Rp. 50
- Pemnyiangan, turus dan semprot 5 HKP+35 HKW
6. Panen dan pasca panen 5 HKP + 25 HKW
7. Biaya tidak terduga
Jumlah biaya produksi
2. Pendapatan : 6.000 kg @ Rp. 2.000,-
3. Keuntungan
4. Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input


Rp.
Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Rp.

750.000,-
250.000,-

1.500.000,-
330.000,-
190.000,-
165.000,-
400.000,-

125.000,-
500.000,-
262.500,-
237.500,-
450.000,-
5.294.000,-
12.000.000,-
6.706.000,-

= 2,267

Keterangan : HKP hari kerja pria, HKW hari kerja wanita

4.2. Gambran Peluang Agribisnis

Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.

Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan.

V. STANDAR PRODUKSI

5.1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan kacang panjang.

5.2. Diskripsi



5.3. Klasifikasi dan Standar Mutu



5.4. Pengambilan Contoh

Contoh diambil secara acak dari sejumlah kemasan, setiap kemasan diambil sebanyak 3 kg dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat sampai diperoleh contoh paling sedikit 3 kg untuk di analisis. Jumlah Kemasan yang diambil dalam pengambilan contoh dalam lot adalah:
a) Jumlah kemasan 1 sampai 100, contoh yang diambil=5.
b) Jumlah kemasan 101 sampai 300, contoh yang diambil=7.
c) Jumlah kemasan 301 sampai 500, contoh yang diambil=9.
d) Jumlah kemasan 501 sampai 1000, contoh yang diambil=10.
e) Jumlah kemasan lebih dari 1000, contoh yang diambil=minimum 15.

5.5. Pengemasan

Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji.

Pemberian merek dibagian luar keranjang dengan memberi label dengan tulisan sebagai berikut:
a) Nama barang.
b) Jenis mutu.
c) Nama/Kode perusahaan/eksportir.
d) Produksi Indonesia.
e) Negara/tempat tujuan.

VI. REFERENSI

6.1. Daftar Pustaka

a) Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Bertanam Kacang Panjang. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
b) Trubus No. 183. 1995

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA




I. PENDAHULUAN

Tujuan Instruksional Umum : Diharapkan setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup Hortikultura, cara pembudidayaan dan penanganan lepas panennya serta pengendalian hama dan penyakitnya.

Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat :
  1. Mengetahui definisi hortikultura
  2. Mengetahui cirri – cirri hortikultura
  3. Mengetahui perkembangan hortikultura di Indonesia
  4. Mengetahui prospek hortikultura didalam negeri maupun di luar negeri

Ruang Lingkup Hortikultura termasuk dalam ilmu Agronomi (bercocok tanam umum)
Hortikultura berasal dari kata Hortos : yang berarti Kebun dan Colere : yang berarti mengusahakan (budidaya), jadi Hortikultura merupakan penguasaan khusus meliputi tanaman sayur – sayuran, tanaman hias, dan tanaman buah – buahan yang meliputi aspek ; cara bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit.

Cirri – cirri tanaman Hortikultura
Hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat (cirri – cirri ) khusus yaitu sbb :
  1. Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar.
  2. Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya tambuhan kesulitan itu dapt diatasi.
  3. Pruduksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun, contohnya : Durian, Langsat, Rambutan, Manggis dan lain sebagainya.
  4. Memerlukan voleme (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi.
  5. Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau menuntut Agroklimat tertentu, contoh : Jeruk Tebas, Durian Balai Karangan, Langsat Punggur, Duku Palembang, Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Markisa Medan, Rambutan Parit Baru, Nenas Palembang dan lain sebagainya.


I.1. Perkembangan Hortikultura Di Indonesia

            Tanaman hias dan bunga potong telah berkembang sejak 1983 di daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Timur, Yang terdiri dari bunga  potong, tanaman hias pot, tanaman hias pohon, anggrek, anyelir, mawar, krisan, gladiol, dan lain sebagainya.

            Jumlah dan jenis – jenis baru mulai meningkat seperti melon,jagung manis, brokoli, sedikit demi sedikit mulai berkembang.
Kondisi usaha Hirtikultura di Indonesia tergambar sebagai berikut :
  1. Lahan terbatas, biasanya bertanam di pekarangan,
  2. Budidaya tradisional, bibit asal – asalan, kadang kala tidak sesuai dengan Agroklimat, demikian pula dengan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit.
  3. Jenis tanamannya heterogen,
  4. Penanganan pasca panen masih sangat sederhana.

Tanaman sayuran memegang peranan, penting namun dilihat dari peningkatan eksportnya peranan buah – buahan cukup besar. Sedangkan bunga potong dan tanaman hias terutama dihasilkan pada daerah dataran tinggi kecuali jenis Anggrek dapat dibudidayakan di dataran rendah.

I.2. Pemasaran Produksi Hortikultura Di Luar Negeri

            Pasar luar negeri cukup cerah, ini terlihat dari peningkatan eksport. Tersedianya tenaga kerja merupakan potensi Indonesia dalam rangka meningkatkan pasaran luar negeri komoditi hortikultura.
            Permintaan produk tanaman hortikultura sejak 1960 berupa buah – buahan seperti : mangga,papaya, nanas, dan alpukat. Tahun 1980 – an permintaan akan bunga potong mulai berkembang, sejak 1990-an permintaan akan tanaman buah – buahan seperti : langsat, durian, sawo, jeruk dan pisang.

Factor – factor yang menyebabkan peningkatan eksport produk tanaman Hortikultura di luar negeri adalah :

  1. Meningkatnya penduduk (etnis) yang tinggal di Negara tersebut misalnya di Belanda, Australia, dan Amerika.
  2. Akibat promosi, baik oleh Negara pengimport maupun oleh Negara pengeksport.
  3. Meningkatnya jumlah restoran “Oriental – food” di luar negeri
  4. Meningkatnya teknologi transportasi jarak jauh.

Kendala – kendala yang timbul disebabkan oleh :

  1. Mutu produk masih perlu ditingkatkan,
  2. Serangan hama dan penyakit,
  3. Ukuran,
  4. Warna, rasa dan sebagainya
  5. Bebas residu pestisida





Negara pengimport produk Indonesia

            Sayur – sayuran yang tidak tumbuh pada musim dingin seperti : terung, paprika, kapri, kentang, kol, bawang di eksport ke Negara tujuan seperti : Singapura, Malaysia, Taiwan. Syarat eksport tergantung selera konsumen, untuk buah – buahan belum terlalu matang, bersih dari hama penyakit dan beratnya (contoh alpukat) antara 270 – 330 g/buah serta bebas dari residu pestisida.

            Bunga – bungaan dieksport ke Jerman, Amerika, Perancis, Jepang dan Thailand dengan jenis seperti Azalea, Begonia, Kalanchoe, saint Paulia, Mawar, Anggrek, Ficus, Heliconia, Alpinia, dan sebaginya. Syaratnya mutu tanaman harus segar, bebas hama dan penyakit serta bebas residu pestisida.

            Ilmu yang terkait lainnya yang berhubungan dengan pengetahuan hortikultura adalah seperti ilmu Fisiologi Tumbuhan, Biokimia, Genetika, Botani, Ilmu Tanah, Ekologi, Klimatologi, Fisika serta hama (entemologi) dan penyakit tanaman.






Contoh latihan soal !
Kerjakan soal dibawah ini dengan singkat dan tepat.

  1. Apa yang saudara ketahui tentang Hortikultura jelaskan !
  2. Sebutkan cirri – cirri dari hasil produk tanaman hotikultura !
  3. Apa yang membedakan kondisi hortikultura di Indonesia dan luar negeri ?
  4. Kendala apa yang dihadapi dalam pengeksport hortikultura ?
  5. Sebutkan jenis tanaman yang bukan kelompok tanaman hortikultura tetatpi pada kondisi tertentu dapat di golongkan kedalam produk hortikultura ? berikan alasannya !















II. PERTUMBUHAN TANAMAN


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa dapat :
  1. Mengetahui bagian – bagian tanaman serta fungsinya,
  2. Menyebutkan bagian – bagian bunga,
  3. Mengetahui poses fisiologi tanaman dalam kaitannya dengan panen yang dikehendaki,
  4. Menjelaskan neraca pertumbuhan tanaman,
  5. Mengetahui factor lingkungan alami dan buatan yang mempengaruhi tanaman.


II. 1. Bagian Tanaman

II.1.1. Akar

Berfungsi sebagai :
    1. Untuk menyerap air dan hara melalui bulu – bulu akar. Penyerapan melalui proses osmosis dan difusi (bila air dalam tanah lebih banyak dari pada dalam tanaman)
    2. Sebagai alat pengangkutan air (jaringan kondusif)
    3. Alat untuk menegakkan tanaman
    4. Alat penyimpan hasil fotosintesis
    5. Alat pembiakan tanaman

II.1.2. Batang

Brefungsi sebagai :
1.      Mensupport atau menjang cabang, tunas, daun, dan buah.
2.      Alat pengangkutan air
3.      Penyimpan hasil fotosintesis
4.      Sebagai alat pembiakan tanaman
Modifikasi dari batang dapat berupa duri, sulur, bulb(umbi lapis), tuber, rhizome, dan corm.

II. 1. 3. Daun

Terdiri dari : a. dasar daun
                     b. petiole (tangkai daun)
                     c. helai daun

Berfungsi  sebagai :

1.      Tempat fotosisntesis dan respirasi, namun respirasi juga terjadi pada seluruh jaringan tanaman
2.      Transpirasi, keluarnya air melalui stomata
3.      Alat pembiakan tanaman

Modifikasi daun berfungsi sebagai :

1.      Proteksi, helai kuncup melindungi kuncup
2.      Penyimpanan daun pada bawang
3.      Penyimpanan air pada tanaman yang sukulen
4.      Penangkap insektisida pada tanaman “pitcher plant” (kantong semar)

II. 1. 4. Bunga

Terdiri dari :

1.      Calyx, yaitu dasar bunga biasa berwarna hijau, yang merupakan kumpulan dari sepal.
2.      Corola, yaitu berwarna warni merupakan kumpulan dari petal, ada yang regular (bentuk dan ukuran petal sama) dan irregular (bentuk dan ukuran petal tidak sama).

II. 2. Fase Pertumbuhan

            Pertumbuhan tanaman ada 2 macam :

1.      Pertumbuhan Vegetatif (fase pemakaian karbohidrat) yaitu : Perkembangan batang, daun, akar yang berhubungan erat dengan proses pembelahan sel, pemenjangan sel dan proses diferensiasi.
2.      Pertumbuhan Reproduktif (fase akumulasi karbohidrat ) yaitu : Dewasanya daun, akar dan terjadi pembentukan bunga, buah, biji, dewasanya akar yang berdaging atau umbi.

Manifestasi dari fase reproduktif ini adalah terjadinya hal – hal antara lain sebagai berikut :

1.      Akumulasi gula
2.      Pembentukan hormone – hormone yang penting dalam perkembangan primordial buanga,
3.      Peletakan tunas – tunas bunga,
4.      Pematanagan jaringan,
5.      Terjadi cadangan karbihidrat pada umbi,
6.      Perkembanagan dan pemasakan bunga, buah dan biji,
7.      Pembentukan bahan pemegang air : koloid hydrophilic.


II. 3. Neraca Pertumbuhan Vegetatif dan Reproduktif

            Neraca pertumbuhan vegetatif dan reproduktif untuk menentukan arah pertumbuhan, kedua keadaan ini bisa diumumpamakan sebagai suatu neraca yang memberikan 3 kemungkinan sebagai berikut :

1.      V – r : dimaksudkan adalah fase vegetaif lebih doniman atau dengan kata lain pemakaian karbohidrat akan lebih besar dari akumulasi (penumpukannya), sehingga tanaman kelihatan menjadi kekar. Pada fase ini ditandai dengan pembentukan batang, daun, dan akar.
2.      V – R  :  dimaksudkan fase vegetatif sebanding denagan fase reproduktif, dengan kata lain bahwa pemakaian karbohidrat seimbang dengan penumpukan karbohidrat sehingga tanaman kelihatan moderate (sedang)
3.      v – R  :  dimaksudkan bahwa fase reproduktif lebih dominant dari pada fase vegetatif dengan kata lain pemakaian karbohidrat lebih kecil dari pada penumpukan karbohidrat sehingga tanaman akan kerdil, lebih awal berbunga dan berbuah

Neraca pertumbuhan vegetatif dan reproduktif ini sangat erat hubungannya dengan tujuan kita dalam mengusahakan suatu tanaman, apakah hasil yang diinginkan berupa buah, umbi, daun, batang, dan sebaginya yang semuannya hasil – hasil ini dibentuk dalam fase pertumbuhan, disamping itu erat hubungannya dengan pengetahuan mengenai pemupukan.


II. 4. Lingkungan tanaman

            Lingkungan tanaman meliputi iklim, tanah, hubungan antara tanaman dengan hewan atau tanaman lain.
            Iklim sangat berperan baik langsung maupun tidak langsung. Hujan, radiasi matahari (panas, sinar), suhu, angin, kelembaban, air dan awan kesemuannya saling mempengaruhi terhadap proses fisiologis ; fotosintesis dan respirasi, traspirasi serta absorbsi.
            Tanaman hortikultura dipengaruhi oleh iklim mikro yaitu ± 2 m diatas permukaan tanah. Pengaruh lain dari bangunan – bangunan, vegetasi, karakteristik tanah akan merubah kondisi setempat sehingga iklim mikro sangat penting bagi tanaman hortikultura. Dibawah ini terlihat factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan.



II. 5. Perlakuan Untuk Mengatur Pertumbuhan
         dan Perkembanagan Tanaman
           

Tanaman dapat diatur pertumbuhannya sesuai dengan keinginan kita pengaturan perkembanagan pertumbuhan ini dapat dilakukan secara fisisk, kimia, biologi dan penggunaan zat pengatur tumbuh.

II. 5. 1. Pengaturan Secara Fisik
           
Tujuan pengaturan secara fisik adalah :

1.      Merubah ukuran, bentuk, arah pertumbuhan,
2.      Untuk kesehatan tanaman dengan jalan membuang bagian tanaman yang sakit.
3.      Pemangkasan dilakukan untuk mendapatkan kualitas buah, bunga.
Pemangkasan dilakukan bagi cabang – cabang yang tidak produktif.


            Pemangkasan dapat dilakukan terhadap cabang dan akar yaitu : membuang / memotong cabang – cabang tanaman sedemikian rupa dengan maksud memperbanyak cabang, menghasilkan tanaman yang rendah (mempermudah panen), mempermuda tanaman yang telah tua dan mempercepat serta mengatur pembungaan.

            Saat pemangkasan proses fotosintesis akan berkurang, namun akan kembali normal setelah beberapa saat sampai daun terbentuk. Jadi selama itu yang memelihara pertumbuhan menggunakan karbohidrat yang tersimpan dalam akar dan daun – daun yang ada, pergantian bagian yang dipangkas (hilang) tidaklah 100 persen akan kembali, oleh karena itu tanaman akan tumbuh kerdil atau pendek (rendah).

            Selain itu pemangkasan pucuk meningkatkan ”Juvenility” , dimana akan terjadi perubahan dari produksi fitohormon atau C/N ratio. Alat yang digunakan terlihat sebagai berikut :



            Pemangkasan akar dapat memperlambat pertumbuhan vegetatif, merangsang pembungaan, kemungkinan berhubungan dengan fitohormon atau karbohidrat. Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman berada di pembibitan. Caranya bisa dengan pencangkulan ataupun pisau dimasukan dalam tanah atau pot. Jika pot telah penuh dengan akar, akar dipotong sebelum dipindahkan ke pot yang lebih besar atau kelapangan. Jika tidak dipotong, akar saling bergumpal satu dengan lainnya, akibatnya pengangkutan makan dan air akan terganggu tanaman akan tumbuh merana.


II. 5. 2. Pengaturan Secara Kimia

            Biasa menggunakan fitohormon, tujuannya untuk mengurangi tenaga kerja, karena dapat menggantikan, untuk menghasilkan tanaman tanaman yang kerdil.
            Syaratnya harus masuk kedalam tanaman melalui akar, daun dan batang. Aplikasi tergantung pada species, bagian tanaman sifat kimia, suhu, kelarutan, serta kelembaban. Secara umum lewat akar lebih mudah daripada lewat daun.
            Fitohormon, ada yang berasal dari tanaman dan ada yang dibuat secara sintetik ; disebut zat pengatur tumbuh. Fungsinya ada yang merubah sistem fitohormon, sebagai agen pengubah pertumbuhan dan berinteraksi diantara fitohormon sertamerubah proses fisiologis tanaman. Sebagai contoh penggunaan etilen dapat merangsang pemasakan buah, pemberian cycloheximide merangsang absisi pada buah jeruk sedangkan penggunaan auksin dapat merangsang kerja etilen dan merangsang pembungan pada nanas, namun pada tanaman lain dapat merangsang pematangan buah.

            Fitohormon adalah auksin, giberillin, sitokinin, ABA, etilen dimana kesemuannya ini merupakan senyawa organik selain hara dihasilkan oleh tanaman dalam konsentrasi rendah, mengatur proses fisiologis tanaman, berpindah (bergerak) dalam tanaman dari tempat diproduksi ke tempat lain untuk bereaksi.
            Fitohormon secara sintetik disebut zat pengatur tumbuh. Dibawah ini diberikan beberapa contoh zat pengatur tumbuh seperti : zat penghambat pertumbuhan (growth reterdant) yang cara penggunaannya harus dilarutkan dalam air lalu disemprotkan melalui daun atau disiramkan ke akar melalui tanah. Contoh : growth reterdant

a.       Butanedioic acid. Mono (2.2 dimethyl hydrazide) atau nama dagagngnya Alar atau B-nine, zat ini dapat menghambatperpanjangan ruas – ruas daun, dapat ressisten terhadap panas, kekeringan dan frost, warna daun berubah menjadi hijau tua, batang kuat, cepat dan banyak bunga.
b.      A-Rest, diberikan melalui tanah, sangat baik digunakan pada tanaman lili, kastuba, dan Chysanthemum.
c.       Cycocel dan Maleic hydrazide, biasa digunakan pada tanaman hias.




II. 5. 3. Pengaturan Secara Hayati (biologi)

        Contoh yang umum adalah menyambung tanaman, selain tujuan pembiakan digunakan juga sebagai kontrol pertumbuhan. Tujuan penyambungan adalah untuk modifikasi sifat pertumbuhan (growth habit), tahan terhadap penyakit tanaman, tahan terhadap kondisi tanah dan memperbaiki kualitas buah.
            Selain menyambung dilakukan pula ”Ringing” dimana dapat membuat tanaman menjadi kerdil, menghasilkan bunga dan buah lebih awal.


Contoh latihan soal !

  1. Sebutkan fungsi akar, batang daun dan bunga !
  2. Mengapa neraca vegetatif dan reproduktif penting dalm kaitannya dengan keinginan panen ?
  3. Sebutkan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan !
  4. Berikan contoh pengaturan secara fisik pada tanaman !
  5. Berikan contoh pengaturan secara biologi pada tanaman !
  6. Berikan contoh pengaturan secara kimia pada tanaman !























Rabu, 19 Januari 2011

smasdv 2010

Smadav 2010 Rev. 8.3 dirilis !!!

Smadav 2010 Rev. 8.3 : Penambahan database 40 virus baru, pembersihan semua varian virus shortcut, dan banyak fitur baru lainnya..
Smadav 2010 Rev. 8.2 : Penambahan database 80 virus baru, perbaikan false alarm, penambahan teknik heuristik untuk varian virus penginfeksi exe, dan beberapa perbaikan bug lainnya
Smadav 2010 Rev. 8.1 : Penambahan database 100 virus baru, Smadav Virus Scanner Engine terbaru (SmadEngine.dll), dan sudah kompatibel penuh untuk Windows Vista & Windows 7.
Smadav 2010 Rev. 8 dirilis dengan berbagai fitur dan penyempurnaan baru yang dikhususkan untuk pemberantasan virus lokal. Fitur-fitur itu seperti Smad-Behavior yang bisa mengenali virus lokal baru yang belum ada di database Smadav dari tingkah lakunya ketika menginfeksi sistem. Smad-Ray yang bisa melakukan scan flashdisk secara otomatis setelah terpasang hanya dalam waktu maksimum 5 detik. Smadav 2010 lebih stabil dan sangat disarankan untuk digabungkan dengan antivirus internasional karena Smadav hanya bisa menangani virus lokal. Pengebalan flashdisk (menggunakan folder autorun.inf) telah disempurnakan lagi dan sebelumnya akan ada konfirmasi sehingga Anda bisa memutuskan apakah suatu flashdisk ingin dikebalkan atau tidak.
Sebagai informasi, dari sampel-sampel virus yang di-upload pengguna ke situs Smadav.net, penyebaran virus lokal saat ini sudah mulai turun drastis di Indonesia. Mungkin ini dikarenakan sudah banyaknya antivirus lokal yang bisa membasmi virus-virus lokal. Dan juga karena pengguna Windows XP yang sudah berkurang karena sebagian sudah meng-upgrade sistem operasinya menjadi Windows Vista atau Windows 7 yang sangat aman dari infeksi virus khususnya virus lokal. Penyebaran virus di Indonesia lebih banyak didominasi oleh virus dan malware internasional yang tentunya tidak bisa diatasi Smadav. Anda wajib dan sangat disarankan menggunakan antivirus internasional untuk perlindungkan komputer Anda dari virus dan malware internasional ini.
Baca Lebih Lanjut >>

Apa kelebihan Smadav Pro dibandingkan Smadav Free?

Smadav Pro mempunyai banyak fitur tambahan yang tidak ada di Smadav Free, berikut ini adalah fitur-fitur tambahan yang akan Anda dapatkan pada Smadav Pro : Update Otomatis Online, Scanning 10x Lebih Cepat, Exception List, Maximize/Resize, Mengganti Warna Tema, Bahasa Indonesia/Inggris, Password Admin, dan Izin Penggunaan Profit. Anda harus menjadi donatur untuk mendapatkan Smadav Pro.
[Klik disini] Untuk melihat penjelasan cara mendapatkan Smadav Pro >>

Kenapa Menggunakan Smadav 2010?

Smadav dibuat dengan tujuan untuk membersihkan dan melindungi komputer Anda dari virus-virus lokal yang banyak menyebar di Indonesia.. Kalau Anda sering berinternet atau sering meng-install program-program baru, Anda tetap sangat disarankan untuk menggabungkan Smadav dengan Antivirus Impor (misalnya yang gratis adalah Avira, AVG, atau Avast, dan yang berbayar adalah Kasperksy, Norton, atau NOD32). Smadav bisa bekerjasama dengan hampir semua antivirus impor sehingga komputer Anda benar-benar terlindungi dari infeksi virus lokal maupun virus asing (global). Saat ini Smadav 2010 sudah mengenali sebagian besar virus lokal yang menyebarluas di Indonesia. Inilah alasan-alasan kenapa menggunakan Smadav :
  • Teknologi SmaRTP, SmaRT-Protection
  • Teknologi Smad-Behavior
  • Teknologi Smad-Lock
  • Scanner pintar (Intelligence)
  • Cleaner Dokumen Terinfeksi
  • Pembersihan & perbaikan (1500 value) Registry
  • Update terbaru di setiap Revisi
  • Senjata Manual sangat mudah digunakan
  • Gratis
  • Portable dan support OS Windows 2000/XP/Vista/7
Baca lebih lanjut >>

Bagaimana Cara Update Smadav?

Mungkin masih banyak yang menanyakan ini. Anda harus men-download ulang file Smadav 2010 Revisi terbaru kemudian membuka program Smadav tersebut, nanti akan ada konfirmasi bahwa Smadav akan di-update. Smadav versi Free tidak mempunyai fitur update otomatis, untuk mendapatkan update otomatis lewat internet Anda harus menggunakan Smadav versi Pro. Jika menggunakan Smadav Pro, Anda tidak perlu lagi memikirkan update Smadav karena Smadav yang ada di komputer Anda akan otomatis terupdate setiap harinya. Smadav akan terus direvisi dalam periode paling cepat seminggu sekali, tergantung pada perkembangan virus di Indonesia. Anda dapat memperoleh berita & update langsung ke Facebook Anda dengan mendaftar terlebih dahulu di halaman facebook Smadav, klik disini untuk langsung mendaftar.

Dimana Meminta Bantuan, Memberi Kritik-Saran, atau Laporan Bug?

Smadav mempunyai 3 tempat untuk semua Smadaver (Pengguna Smadav) :
  • Forum Smadav (ForSmad)
    Smadaver sangat dianjurkan untuk mendaftar di Forum Smadav. Karena di forum ini Smadaver bisa bertanya dan berkonsultasi langsung ke beberapa anggota tim Smadav. Lebih dari itu, forum ini juga ditujukan untuk mempelajari seluk-beluk virus dan antivirus. Jadi, jika ingin mendapatkan jawaban cepat langsung saja kirimkan posting di forum ini.
  • Blog Programmer Smadav
    Blog ini berisi tentang semua informasi perkembangan Smadav terbaru dan perkembangan virus-virus di Indonesia.
  • Facebook Smadav
    Jika Smadaver ingin mendapatkan informasi update Smadav langsung ke Facebooknya, bergabung saja di halaman Facebook Smadav ini. Disana Smadaver juga bisa menyampaikan kritik-saran atau laporan bug atau mungkin ucapan terima kasih :P

Bagaimana Mendukung Pengembangan Smadav?

  • Donasi/Sumbangan
    Dengan mengirimkan Donasi, Anda akan mendapatkan Registration Key yang bisa digunakan untuk meregistrasi Smadav Pro sehingga Anda bisa menggunakan fitur tambahan untuk versi Pro. Dan juga Anda dapat membantu pengembangan Smadav Antivirus buatan Indonesia untuk terus melindungi dan mengatasi virus-virus lokal yang banyak menyebar di Indonesia.
    Baca lebih lanjut cara & keuntungan donasi >>
  • Laporkan bug atau kirim kritik-saran
    Tidak ada software yang sempurna, Smadav terus memerlukan penyempurnaan dan ini hanya bisa dilakukan jika kekurangannya diketahui. Jadi Smadaver sebaiknya mengirim kritik-saran atau laporan bug jika ditemukan, kirim langsung ke e-mail Programmer : smadav@gmail.com. Semua laporan akan diteliti untuk perbaikan Smadav revisi berikutnya.
  • Upload sampel virus di Folder Virus Smadav